JAKARTA — Pada 1 Januari 2025, Haji Isam adalah orang yang berusia 48 tahun. Sekitar setengah abad menjelang, pengusaha asal Batulicin, Kabupaten Tanah Bambu, Kalimantan Selatan, Haji Isam tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, melainkan juga sudah dianggap sebagai tokoh yang berpengaruh karena terus berkeinginan untuk berkontribusi pada pembangunan.
Terbukti, Presiden Prabowo Subianto memberi kepercayaan kepada Haji Isam untuk menangani proyek sulung mencetak satu juta hektare sawah di Merauke, Sulawesi Selatan. “Proyek pembibitan sawah ini merupakan tanggung jawab besar dari negara. Saya tidak memikirkan untung rugi, namun bagaimana proyek ini bisa berhasil dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Papua,” kata Haji Isam kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (1/1/2024).
Untuk melancarkan program kepuasan makan pangan, Haji Isam bahkan memanfaatkan segala kemampuannya. Dia membeli dan membawa 2.000 ekskavator dari China. Biaya pengerobohan alat berat tersebut mencapai Rp 1,24 triliun. Dia juga menyusun armada tongkang ke Merauke untuk mensukseskan percepatan proyek tersebut yang membuka kesempatan kerja bagi warga setempat.
Untuk mendukung kesuksesan proyek satu juta hektare sawahinya, Haji Isam juga membawa tim ahli dari China, Jepang, dan Eropa. Bahkan kapal pesiar miliknya, J7 Explorer, diubah menjadi sebuah ‘kapal induk’ untuk mendukung lancarnya proyek tersebut. Saat ini, seluruh kebutuhan logistik dan sumber daya manusia ditempatkan di kapal agar proyek besar ini berjalan lancar dan program pemerintah berjalan sukses.
Berikut adalah cerita tentang bagaimana bisnis Haji Isam tumbuh dan berkembang. Menurut beberapa sumber, ayah Haji Isam berasal dari suku Bugis di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sedangkan ibunya berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan. Seperti halnya banyak orang, Haji Isam harus memulai usahanya dari awal dan menuju kejayaan melalui pendidikan dan kesabaran. Perjalanan karirnya bahkan pernah melibatkan menjadi tukang ojek dan operator alat berat.
Kisah bisnisnya dimulai ketika dia menjadi seorang penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana pada tahun 2001. Dia memulai pelatihan di bawah bimbingan Johan Maulana selama dua tahun. Selesai belajar, Haji Isam memulai langkah pentingnya di bidang batu bara, sehingga mengubah hidupnya.
Dia bekerja sebagai kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, yang merupakan bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie di bawah CV Jhonlin Baratama. Ketika perusahaannya berkembang, CV berubah menjadi PT Jhonlin Baratama. Saat ini, PT Jhonlin menambang sekitar 400 ribu ton batu bara setiap bulannya dan menghasilkan omzet puluhan miliar per bulan.
Bisnis Haji Isam semakin berkembang. Perusahaannya meliputi transportasi udara yang diatur dengan Jhonlin Air Transport. Di bidang laut, ada Jhonlin Marine yang mengoperasikan puluhan kapal tongkang pengangkut batu bara. Sementara itu, di industri agro, ada Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit. Bahkan, Haji Isam memiliki pabrik biodisel senilai Rp 2 triliun yang dikelola oleh Jhonlin Agri Raya.
“Pernyataannya, Jhonlin Group mengalami pertumbuhan pesat dan memberikan dampak ekonomi besar, serta menciptakan lapangan kerja bagi ribuan orang,” kata Haji Isam.
Meskipun mendapat criticisms, lewat Johnlin Group, Pak Haji Isam malah mengirim 870 warga Tanah Bumbu untuk menunaikan umroh ke Baitullah pada tahun 2022-2023. Dan di akhir Desember 2024, Ia mengirimkan lagi 100 orang untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Jumlah itu, termasuk 250-an guru yang juga ditunjuk kali itu untuk menunaikan umroh.