Sosok Kompol Jajang yang Tangisi 4 Anak Yatim Ditinggal Ibu Nikah Lagi,Rutin Jenguk Sepulang Dinas

Kompol Jajang terlihat seperti seorang malaikat buat empat anak yang ditinggalkan ortu.

Ayahnya tidak ada, ibunya sudah menikah lagi, keempat adik beradik di Cilegon menjadi perhatian media sosial ketika polisi memberitakannya.

Diketahui, Kapten Polisi (Kompol) Jajang Mulyaman pernah diberitahu tentang empat anak yatim yang hidup bersama di rumah tempat tinggal mereka tidak berpria di rumah.

Saya mendengar ayahnya sudah meninggal dua tahun yang lalu, dan ibunya telah menikah lagi.

Saya cek sana kemudian langsung ke tempat itu bersama teman, ternyata benar,” kata Jajang.

Komisioner Jajang Mulyaman menceritakan tentang empat anak yatim yang ditinggalkan di gubuk setelah ibunya menikah lagi.

Karyanya dan perhatiannya terhadap anak-anak yatim membuatnya dikenal luas di masyarakat.

Kemudian, Jajang Mulyaman juga aktif di TikTok dengan nama pengguna @jajangmulyaman.

Dia memiliki lebih dari 51.000 pengikut dan mendapatkan lebih dari 351.600 suka.

Di platform tersebut, ia sering membagikan video yang menampilkan rasa belasunggahannya kepada anak-anak yatim.

Melalui berbagai platform media sosial, Jajang Mulyaman terus menunjukkan dedikasinya dalam membantu dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak yatim piatu.

Apa yang membuatnya: “Rasa kasih sayang”

Jajang mengaku tergerak untuk membantu anak yatim piatu tersebut.

Kemudian, ia mengunggah video kunjungannya ke rumah tersebut, agar dapat dijadikan syiar bagi masyarakat untuk mau membantu mereka.

“Mereka benar-benar sangat pahit, masih kecil harus menjalankan pekerjaan rumah sendiri hingga terpaksa harus mengundurkan langsung sekolah,” katanya.

Setelah video yang dimiliki Jajang diposting pada media sosial gratis, tak sedikit orang berbondong-bondong menuju rumah anak yatim tersebut untuk memberikan bantuan.

Bahkan pihak Polsek Pabuaran, Camat, Dinas Sosial hingga Kementerian Sosial berkunjung ke rumah mereka untuk membantu.

Jenjang Polisi Komisaris Irfan Jajang atau yang akrab disebut Kompol Jajang adalah mantan Kapolsek Cilegon.

Jajang Mulyaman adalah seorang perwira polisi yang dikenal karena komitmennya dalam peduli terhadap anak-anak yatim.

Dia aktif di media sosial, seperti Instagram dan TikTok.

Ia sering berbagi kegiatan sosialnya, termasuk membantu anak-anak yatim dan membersihkan rumah mereka.

Salah satu kisah yang mendapat perhatian khusus adalah ketika Kompol Jajang Mulyaman menyebarluaskan cerita tentang empat anak terlantar ditelantarkan di rumah kayu setelah ibu mereka menikah lagi.

Kepiawaiannya dan kepedulian terhadap anak-anak yatim membuatnya dikenal luas di masyarakat.

Ia juga aktif di TikTok dengan nama pengguna @jajangmulyaman.

Dia memiliki lebih dari 51.000 pengikut dan 351.600 sukaan.

Di platform ini, ia sering membagikan video-video yang menunjukkan rasa sayangnya kepada anak-anak yatim piatu.

Melalui beberapa platform media sosial, Jajang Mulyaman terus menunjukkan dedikasinya untuk membantu dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak yatim.

Maka itu menjadi inspirasi banyak orang untuk peduli dengan sesama.

Jajang telah menempuh sejumlah posisi di berbagai lini karier.

Berikut beberapa informasi mengenai perjalanan kerjanya:

Kapolsek Cilegon:

Jajang Mulyaman pernah menjabat Sebagai Kapolsek Cilegon.

Pada bulan Januari 2021, ia digantikan oleh Kompol Karep Waluyo dan kemudian dipindahkan ke posisi Parik 2 ITBID 2 Itwasda Polda Banten.

Selain tugas kepolisian, Jajang Mulyaman dikenal aktif dalam kegiatan sosial, terutama yang berkaitan dengan anak-anak yatim piatu.

Sosok Kompol Jajang yang Tangisi 4 Anak Yatim Ditinggal Ibu Nikah Lagi,Rutin Jenguk Sepulang Dinas

Komisioner Polisi Jajang seringkali berjalan kaki sambil menyalurkan bantuan kepada anak yatim sendirian.

Dalam satu kesempatan, Kompol Jajang pernah bercerita tentang niatnya untuk melakukan kegiatan sosial tersebut.

Ia dirangsang untuk berdsedikahi anak yatim.

Karena memberikan bantuan untuk anak yatim adalah sebuah panggilan.

Jajang mulai menjaga anak yatim ini sekitar lima tahun lalu.

Dia melihat kemiskinan sang anak yatim mesti diredakan.

Jajang tidak ingin kejahatan dan tindakan kriminal dipicu oleh masalah ekonomi.

Jajang awalnya tidak berani memasukkan aktivitasnya itu ke internet, karena tak ingin baiknya dibuat salah paham.

Jajang pernah berkonsultasi dengan seorang kiai.

Saat ini, Selaku yang mengasuh sudah menjaga sekitar 400 anak yatim.

Jajang juga membuat grup WhatsApp untuk memantau anak-anak yang ditanam ladangnya.

Banyak di antara mereka tidak memiliki ponsel genggam.

“H Slavanya duga, dua rumah anak yatimku saya bangun, ada dua warga miskin juga yang saya sandikan sistem sumber airnya.

Bila saya pernah punya anak difabel saya akan memberikan kursi roda kepadanya, mulai dari situ saya akan terus melakukan kegiatan rutin.

“Terima kasih, ternyata ada orang yang mempercayakan ini kepadaku,” kata Jajang.

Dia menyebutkan, selama ini telah menggunakan uang pribadinya untuk membantu anak yatim.

Tapi tidak menolak pendapat jika ada beberapa donatur yang menitipkan amanah kepadanya.

Jajang secara teratur mengunjungi para anak asuhnya itu setelah bekerja dan pada hari libur.

Pada umumnya, dalam satu bulan, Jajang bisa mengunjungi sampai 125 anak.

Setiap kunjungan, anak itu akan diberikan bantuan uang sebesar Rp 250 ribu dan 5 kg beras.


lainnya



Googlenews

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *